Rabu, 26 Juni 2013
MAKALAH KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Dosen Pengajar: Abdul Hafid Burhami, S.E.,M.M.
Oleh:
Agus salim
Andi Chaidir Abu Bakar
PROGRAM STUDI MAJEMEN KEUNGAN
SEKOLAH TINGI ILMU NANAJEMEN YAPIM MAROS
2013/2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................
B. Rumusan Masalah.................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah....................................
D. Manfaat Penulisan Makalah..................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................
A. Landasan Teori.......................................................
B. Pembahasan.........................................................
BAB III PENUTUP..........................................................
A. Kesimpulan........................................................
B. Saran.................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul ” KEPEMIMPINAN ”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas ilmu manajemen.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Maros, 8 jumaidil akhir 1434 H
20 Maret 2013 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di abad 21 ini tak dapat lagi di nafikan bahwa kepemimpinan atau pemimpin yang benar-benar berkualitas sangan dibutuhkan di dalam dunia kerja khususnya pada konteks oraganisasi dan ini sesui dengan hakikat penciptaan manusia dalam perspektif Islam yang di mana manusia di ciptakan ke bumi sebagai Khalifa ( pemimpin) di muka bumi. Yang menjadi pertanyaan besar kemudian apakah semua manusia dapat menjadi pemimpin yang baik atau dalam bahasa ilmiahnya apakah yang menjadikan pemimpin efektif? jelas hanya sebagian kecil. Nah inilah kemudian yang menjadi acuan yang akan kita bahas bersama, di dalam materi kepemimpinan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari sebuah brainstorming tetang latar belekang masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan;
1. Apakah pengertian kepemimpin?
2. Bagaimanakah pendekatan-pendekatan kepemimpinan?
3. Bagaimanakah pendekatan sifat-sifat kepemimpinan?
4. Bagaimanakah pendekatan perilaku kepemimpinan?
5. Apakah dan bagaimana teori X dan Y dari Mc.Gregor?
6. Apa yang dimaksud dengan pendekatan situasional?
1
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Sehubungan dengan rumusan masalah di atas maka, makalah ini disusun dengan tujuan;
1. Mengetahui pengertian kepemimpinan.
2. Memehami pendekatan-pendekatan kepemimpinan.
3. mengetahui sifat-sifat kepemimpinan.
4. Memehami perilaku kepemimpinan.
5. Mengetahui teori X dan Y Mc. Gregor.
6. Memehami pendekatan situasional.
D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH
Manfaat dari penulisan makalah ini sangat jelas sebagai bahan refesensi yang akan di jadikan sebuah acuan untuk mengetaui secara mendalam tentang kepemimpinan. Dan masih banyak lagi manfaat yang akan kita dapat setalah kita membahas materi ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Berbicara tentang kepempinan (leadership) kita tidak dapat begitu saja mengambil sebuah asumsi bahwa defenisi kepemimpinan itu seperti ini. Perlu kita ketahui bahwa seperti halnya manajemen ada banyak defenisi tentang kepemimpinan. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefenisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelopok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Nah, dari defenisi tersebut terdapat tiga implikasi yang penting;
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut. kesedian mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menetukan status kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan.
Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasan yang tidak seimbang antara pemimpin dan anggota kelompok. para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
ketiga, selain dapat memberikan arahan kepada bawahan, pemimpin dapat juga menggunakan pengaruh. Dengan kata lain pemimpin, para pemimpin tidak hanya dapat memerintahan bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
3
B. PEMBAHASAN
1. PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
Peneliatian dan teori dapat diklsifikasikan sebagi pendekatan-pendekatan kesifatan, perilaku dan situsional dalam studi tentang kepemimpinan.
pendekatan pertama memendang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat yang tampak. pendekatan kedua bermaksud mendefenisikan perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif. kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-perilaku trtentu akan muncul sebagi pemimpin dalam situasi kelompok apapun dimanapun berada.
Pendekatan yang ketiga, yaitu pandangan situasional tentang kepemimpinan. pandangan ini mengangap bahwa kondisi yang menentukan efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan situasi – tugas-tugas yang dilakukan, ketermapilan, pengarahan bawahan, lingkungan oraganisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan dan sebagainya.
2. PENDEKATAN SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
• PENELITIAN AWAL TENTANG SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
Usaha sistematik pertama yang dilakukan oleh para psikolog dan para peneliti lainya untuk memahami kepemimpinan adalah mengidentifikasikan sifat-sifat pemimpin. Sebagian besar penelitian awal tentang kepemimpinan ini bermaksud untuk 1) membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi pemimpin dengan sifat-sifat yang menjadi pengikut dan 2) mengidentifikasikan sifat-sifat yang dimiliki pemimpin efektif.
4
• PENEMUAN LANJUTAN
seorang peneliti, Edwin Ghiselli, dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukan sifat-sifat tertentu yang tampaknya penting untuk pemimpin efektif. sifat-sifat tersebut adalah;
1. Kemampuan dalam kededukanya sebagai pengawas atau peleksanaan fungsi-fungsi dasar manajemen.
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan.
3. Kecerdasan.
4. Ketegasan
5. percaya diri.
6. inisiatif.
Sedangakan Keith Davis mengmukan empat ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadapkesuksean kepemimpinan: 1. kecerdasan, 2. Kedewasan, 3. Motivasi diri dan 4. sika hubungan manusiawi
3. PENEDEKATAN PERILAKU KEPEMIMPINAN
Pendekatan-kesifatan dalam sebuah realita tidak dapat menjelaskan apa yang menyebapkan kepemimpinana efektif. Nah yang menjadi pertanyan-nya kemudian, lantas apakah yang akan dilakukan sehingga kepemimpinan itu bisa efektif? jawabannya adalah seorang pemimpin harus memusatkan perhatianya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya-gaya kepemimpinan. Kemudian timbul lagi sebuah pertanyaan bagaimanakah fungsi-fungsi dan gaya-gaya kepemimpinan tersebut? jawabanya akan kita bahas sebagai berikut ini:
5
• Fungsi-fungsi kepemimpinan
Berbicara tentang funfsi-fungsi kepemimpinan berrati kita akan membahas tentang orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertama penedekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakn dua fungsi utama : (1) fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial.
• Gaya-gaya kepemimpinan
Pandangan kedua yang akan kita bahas tentang perilaku kepemimpinan adalah gaya-gaya pempimpin. Dalam hal ini bercicara tentang gaya-gaya pemimpin lebih ditekankan pada hubungan emosional antara pemimpin dan bawahan. Para peneliti teleh mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan : gaya dengan orintasi tugas dan gaya dengan orientasi karyawan.
4. TEORI “X” DAN “Y” DARI Mc. GREGOR
Strategi kepemimpinan efektif yang menggunakan manajemen partisipatif dikemukakan ileh Douglas Mc.gregor dalam buku klasiknya, The Human Side of Enterprise. Konsepnya yang paling terkenal adalah bahwa strtegi kepeimpinan di pengaruhi anggapan-anggapan seoerang pemimpin tentang sifat dasar manusia. Sebagai hasil pengalamanya menjadi konsultan McGregor menyimpulakan dua kumpulan anggapan yang saling berlawanan yang dibuat para manajer dalam industri.
Angapan-angapan teori “X”
1. Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin.
2. karena karakteristik manuasia tersebut, orang harus dipaksa. diawasi, diarahkan atau di ancam dengan hukuman agar menjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi.
6
3. Rata-rata manusia lebih menykai diarahkan , ingina menghindari tanggung jawab, mempunyai mabisi relatif kecil, dan menginginkan keamanan/jaminan hidup di atas seaglanya.
Anggapan-anggapan teori “Y”
1. Penggunaan usaha phisik dan mental dalam bekerja adalah kodarat manusia, seperti bermain dan ostirahat.
2. pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah satu-satunya cara untuk mangarahkan usaha pencapaian tujuan oarganisasi. Orang akan melekukan pengendalian diri dan penegrahan dari untuk mencapai tujuan yang telah di setujuinya.
3. keterikatan pada tujuan merupak fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan perestasi mereka.
4. rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belejar tidak hanya untuk menerima tetepi mencari tanggung jawab.
5. Ada kapasitas untuk melekun imajinasi. kecrdikan dan kreatifitas dalam penyelesain masalah-masalah oraganisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
6. Potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan indusrti modern.
5. PENDEKATAN SITUASIONAL
Pendekatan situasional adalah bahwa gaya yang digunakan adalah bergantung pada faktor-faktor sperti situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya. Terori situasional yang ettrkenel dan akan di bahas adalah 1) ranglkain kesatuan kepemimpinan dari Tannebaum dan Schmidt, 2) teori “contingency” dari Fiedler, dan 3) terori siklus-kehidupan dari Hersey dan Blanchard.
7
1. Rangkaian Kesatuan Kepemimpinan Tannebaum dan schmidt
Robert Tannebeum dan Warren H. Schimidt adalah antara para teoritis yang menguraikan beberapa faktor yang memepengaruhi gaya kepemimpinan oleh manajer. Meraka mengemukan bahwa manajer harus mempertimbangkan tiga kumpulan “kekuatan” sebelum melekukan gaya kepemimpinan yaitu:
kekuatan-kekutan dalam diri manajer yang mencakup 1) sistem nilai 2) kepercayaan kapada bawahan 3) kecenderungan kepemimpinan sendiri dan 4) perasaan aman dan tidak aman.
kekeutan-kekuatan dalam diri bawahan meliputi 1) kebutuhan mereka akan kebebasan, 2) kebutahan merekan akan tanggu jawab, 3) apakah mereka tertarikdalam mepunyai keahlian untuk penenganan masalah, dan 4) harapan mereka mengenai keterlibatan dalam pembuatan keputusan.
kekeutan-kekuatan dari situasi, mencakup 1) tipe oraganisasi, 2) efektifitas kelompok, 3) desakan waktu, dan 4) sifat masalah itu sendiri
2. Teori “continguncy” Fiendler
Suatu teori kepemimpinan yang kompleks dan memerik adalah continguncy model of leadership effectiviness dari Fred Fiedler. Pada dasarnya, teori ini menytakan bahwa efektifitas suatu oraganisasi tergantung antara interaksi antara pemimpin dan situasi. Situasi dirumuskan dengan dua karakteristik ; 1) derajat situasi dimana pemimpin,menguasai, mengndalikan dan mempengaruhi situasi, 2) derajat situasi yang menghadapakn manajer dengan ketidak pastian.
3. Teori siklus- Kehidupan dari Hersey dan Blanchard
Teori siklus kehidupan dari Paul Hersey dan Kenneth Blanchard. Konsep dasar dari teori siklus-kehidupan adalah bahwa strategi perilaku pemimpin harus harus situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau ketidak dewasaan para pengikut.
8
Kedewasaan adalah kapasitas kemampuan individu atau kelompok untuk menetapkan tujauan yang tinggi tetapi tidak dicapai, dan keinginan dan kemampuan mereke untuk mengambil tanggu jawab.
Perilaku tugas adalah tingkat dimana pemimpin cendrung ubtuk mengorganisasikan dan menentukan peranan-perananpara pengikut, menjelaskan setiap keinginan yang dilaksanakan, kapan di mana, dan bagaimana tugas-tugas diselasaikan.
Perilaku hubungan, berkenaan dengan hubungan pribadi pemimpin dengan individu atau para anggota kelompoknya.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membahas dan mengkaji tentang pembahasan di atas mengenai kepempimpinanan maka, dapat disimpulakan bahwa teryata kepemimpinan itu wajib dimiliki oleh setia manausia sebahgai bahan untuk nanatinya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, bermoral dan berkualitas. dan ternyata untuk manjadi seorang pemimpin itu tidak semuada membalikan telapak tangan butuh parjuangan dan keseriusan untuk mendapakan kepempinan yang maksimal.
B. SARAN
Saran kami bagi para pembaca perbanyaklah referensi dengan membaca buku serta banayak melekukan latihan-latiahn kepemimpinan dan jadilah manuasia modern.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arthur G. Bedeiaan, Organitations : theory and analysis, The Dryden
Press, Hinsdale, Illinois, 1980.
Charles H. Kepner & Benyamin B. Tregoe, manajer yang rasional! (II)
(terjemehan), Penerbit Erlangga – Jakarta, 1982.
Willian F. Glueck, Management, The Dryden Press, Hinsdale, Illinois,s
1977.
11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar