Rabu, 26 Juni 2013
MAKALAH SAHAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berbicara tentang malah ekonomi kita tidak akan lepas dari pasar saham atau pasar modal. Di Indonesia sendiri pasar saham suad menajadi bisnis yang beasr di kalangan peara pengusaha-pengusaha sukses yang bergerak di bidang pasar saham. Perdangan saham menjadi hal pokok yang di perjualan belikan leh pengusaha-pengusaha besar karena orientasi dari pasar saham sangat menguntungkan. Hal ini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita dari media olektronik tetapi, saat kita mungkin belum mengetahui apakah yang dimmaksud dengan saham yang sebenarnya.
Saat ini kita belum terlalu memahami mekanisme perdagangan saham di pasar modal, itu di karenakan kita seakan acuh tak acuh untuk ingin mencari tahu tentang saham. Tetapi dalam makalah ini akan dibahas sedikit menganai saham.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan:
1. Apakah yang dimaksud dengan saham?
2. Bagaimana mekanismi transaksi penjualan saham?
3. Apakah keutungan dan resiko dari penjualan saham?
B. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Mengtahui arti dan ruang lingkup saham.
2. Mampu mememahami transaksi perdagangan saham.
3. Mampu memanage penjualan saham
C. TUJUAN
Tujuan dari di buatnya makalah ini tak lain ada sebagai bahan refeensi bagi kita semua, semoga dapat kita aplikasika di dalam dunia kerja nantinya,. Karna tak dapat dinfikan bahwa saat ini hal utama yang di butuhkan antinya untuk bersaing didunia kerja adalah referensi yang banyak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Apa defeinisi saham itu? Saham merupakan salah satu sekuritas atau efek atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang bersifat kepemilikan. Artinya siapapun yang membeli saham berarti ikut memiliki berapa persen bagian dari perusahaan tertentu atau perusahaan yang menerbitkan saham. Pendek kata, saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atau instansi terhadap suatu perusahaan yang menerbitkan saham. Lalu mengapa perusahaan menerbitkan saham dan mengapa juga mereka membeli saham. Aktivitas jual beli saham memang salah satu aktivitas yang selalu terjadi di bursa efek. Tujuan perusahaan menerbitkan saham adalah untuk menambah modal sedangkan tujuan mereka atau kita membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan baik keuntungan jangka pendek maupun keuntungan jangka panjang.
Setelah mengetahui definisi saham, selanjutnya kita juga harus mengetahui mengapa berinvestasi di bidang saham merupakan investasi yang menjanjikan. Mengapa? karena saham memiliki salah satu ciri yaitu high risk high return, yaitu meski memiliki tingkat risiko yang lumayan tinggi namun keuntungan yang akan didapat dengan bermain-main di dunia saham bisa berlipat-lipat. Keuntungan tersebut yang membuat para pelaku bisnis yang bergerak di bidang jual beli saham menjadi tertarik.untuk menekuninya. Kita bisa mendapatkan untung yang besar hanya dalam waktu beberapa jam saja, namun demikian kita juga bisa mengalami kerugian yang tidak sedikit bila tidak cermat.
B. PEMBAHASAN
Saham sering diartikan sebagai:
Tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 6).
Suatu surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham (Darmadji dan Fakhruddin,2001: 5).
1. Jenis-Jenis Saham
Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 12), yaitu:
Saham Biasa (common stocks) - Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaantersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyakdikenal dan diperdagangkan di pasar. Sebagai pemilik perusahaan pemegang saham biasanya memiliki hak yaitu:
Hak Kontrol - Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
Hak menerima Pembagian Keuntungan - Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
Hak Preemtive - Hak preemtive (preetive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.
Saham Preferen (preferred stocks) - Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham preferen serupa dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa.
Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:
Preferen terhadap dividen.
Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa.
Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya. Preferen pada waktu likuidasi Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.
Pengertian Harga Saham. Harga saham (Hartono, 1998: 69) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga saham dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu: pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham, dimana harga saham dianggapsebagai nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang.
Nilai-Nilai Saham. Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:
Analisis Fundamental - Analisis ini beranggapan bahwa setiap investor adalah makhluk rasional, karena itu analisis ini mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengankondisi perubahaan yang tercermin pada nilai kekayaan bersih perusahaan itu.
Analisis Teknikal - Analisis ini beranggapan bahwa penawaran dan permintaan menentukan harga saham. Para analis teknikal lebih banyak menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan yang memiliki dampak terhadap perusahaan dari pada informasi intern perusahaan.
Tiga jenis penilaian saham. Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a. Nilai buku.Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku (Hartono, 2000: 80-82):
Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten. Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan investor kepada emiten dikurangi harga nominalnya. Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham. Laba ditahan, ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan diinvestasikan kembali ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal.
b. Nilai pasar Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
c. Nilai intrinsik. Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).
2. Cara bertaransaksi saham
Bertransaksi saham sebenarnya sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di pasar-pasar tradisional.
Kolom ini akan menjembatani dan mengakomodir para pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai saham, reksa dana, obligasi atau instrumen investasi lainnya. Setelah pada konsultasi sebelumnya, Emco Asset Management membahas definisi investasi saham, kali ini kami lanjutkan dengan pembahasan dasar-dasar investasi saham lainnya, seperti cara bertransaksi dan memulai transaksi.
Bagaimana cara bertransaksi saham? Bertransaksi saham sebenarnya sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di pasar-pasar tradisional. Saat membeli baju atau sayuran di pasar, harga yang tercapai berdasarkan hasil kesepakatan penjual dan pembeli. Di pasar tradisional, selain ada pedagang atau penjual, ada mandor pasar yang mengurus lokasi pasar dan tentu saja pembeli. Sama halnya dengan transaksi saham di lantai bursa. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), kita mengenal broker, bursa efek dan investor. Investor (pembeli) melakukan jual atau beli sahamnya lewat broker melalui system di bursa efek.
Dengan siapa investor bertransaksi? Jika di pasar tradisional, pembeli membeli barang dari pedagang, lain halnya dengan transaksi saham di bursa. Sejatinya, investor saham bertransaksi dengan investor lainnya. Investor tersebut bisa berupa individu maupun investor institusi. Mekanisme transaksinya mirip dengan ketika kita mencari rumah (property) via agen. Bila kita ingin beli rumah, langkah pertama adalah menghubungi agen properti untuk melakukan pesanan dengan order jenis/spefikasi yang dicari dan kisaran harga beli. Lalu broker tersebut mencari daftar rumah yang dijual atau mencari ke teman sesama agen properti untuk memenuhi order tersebut. Barang yang dijual adalah barang dari investor lain. Tentu saja investor lain tersebut sudah memberikan order terlebih dahulu. Hal sama juga berlaku saat transksi saham. Investor yang ingin membeli saham, harus memasukan order terlebih dahulu melalui broker, lalu order itu dicarikan lawannya dengan order investor jual lewat sebuah sistem.
Dimana lokasi transaksi saham? Sebenarnya ada lokasi transaksi saham. Tapi itu dulu. Namanya dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Disanalah order tersebut dipertemuakan sehingga terjadi transaksi (done). Di awal-awal perdagangan bursa, order ditulis dipapan tulis dan ketika ada yang ketemu atau done dicatat. Apakah kita perlu ke tempat tersebut untuk bertransaksi? Seiring perkembangan teknologi, order tersebut di masukan keserver dan setiap broker mengirim orangnya untuk memasukan order di terminal-terminal. Karena perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi, sekarang order itu bisa dikirim langsung dari kantor broker ke server di bursa efek lewat teknologi remote trading.
Apakah perbedaan remote trading dengan online trading? Remote trading berbeda dengan online trading. Remote trading memfasilitasi perdanganan dari broker-broker ke server di bursa efek. Transaksi antar broker dilakukan melalui sistem bursa. Sedangkan online trading adalah sistem broker yang digunakan investor untuk memasukan oder mereka. Jadi setiap nasabah dapat memasukan order jual atau beli mereka melalui sistem online trading ke server broker, lalu order-order tersebut diteruskan ke bursa efek lewat sistem remote trading.
Bagaimana memulai transaksi? Untuk memulai transaksi, nasabah harus memilih broker terlebih dahulu. Hal ini sama dengan ketika kita ingin menabung atau deposito di bank. Kita harus memilih bank dulu, datang kesana untuk mengisi formulir dan ketika sudah disetujui tabungan kita, baru kita dapat transaksi, baik menabung ataupun menarik tabungan.
Hal yang sama terjadi saat ingin memulai investasi saham di bursa. Setelah memilih broker, kita mengisi formulir pembukaan rekening di kantor broker (kadang formulir bisa diantar dan dijemput). Sesudah terbuka rekening efek, kita harus menyetor deposit awal untuk menjadi modal transaksi. Sesudah itu baru kita bisa melakukan transaksi efek. Namun perlu dipahami bahwa dalamproses transaksi saham juga diatur dalam sistem perundang-undangan.
3. Resiko berinvestasi saham
Keuntungan dan kerugian dalam investasi saham
Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membei atau memiliki saham, yaitu:
• Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa devien tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya pembagian di=eviden stock tersebut.
• Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek untuk mengejar keuntungan melalui capital gain.
Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk mendapatkan:
• Saham Bonus
Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana, misalnya setiap saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.
Sedangkan kerugian yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:
• Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untukmendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
• Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss. Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
• Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.
• Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang di delist keluar dari bursa dengan tujuan Go Private, perusahan yang melakukan Go Private tidak merugikan investor karena perusahaan penerbit saham tersebut melakukan Buy Back terhadap saham yg diterbitkan.
• Saham di Suspend
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemeparan materi ditas maka dapat disimpulkan bahwa dalam brinvestasi saham sangatlah menguntungkan, karena dengan invesasi yang sedikit dapat menjadi beberapa kali lipat. Namun sebelum melakukan investasi saham kita mesti cakap dalam konteks dunia saham.
B. SARAN
Sebagai penutup dalam pembahasan ini penulis menyarankan kepada para pembaca agar meperbanyak referensi mengenai saham karna tak dapat dinafikan sebagai mahasiswa manajemen kita memsti paham betul dengan ilmu yang seperti ini dan sebagai modal awal ntuk nantinya bisa bersaing di dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
coki002.wordpress.com
emiten.net/index.php?pg=26&tp=1&pid=50
www.republika.co.id
www.main-saham.com/
www.pans.co.id
yuksharav.blogspot.com
www.sarjanaku.com
www.kajianpustaka.com
bisnisdaninvestasi.com
www.google.com
www.wikipedia.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar